Perang Iklan di Tembok Tetangga
Beberapa waktu lalu dan sampai saat ini Pemerintah Kota menggalakan penghijauan jalan-jalan utama di Kota Yogyakarta dengan melakukan penanaman pohon di pinggir jalan, gang dan taman-taman di sekitar warga masyarakat. Namun penanaman pohon ini mungkin memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memetik hasilnya yakni keteduhan. Hal ini bertolak belakang dengan penanaman pohon instan yang satu ini… ya pohon Iklan….. termasuk iklan di tembok
Kalo anda sekarang jalan-jalan di Jogja mungkin yang didapati banyak tumbuhnya pohon-pohon iklan yang tumbuh menjamur di berbagai sudut tempat, apalagi yang strategis, jelaslah siapa juga yang mau pasang iklan di kuburan…. Hehe
Seiring dengan berkembang pesatnya pertumbuhan biro periklanan, nah yang mulai marak dan banyak adalah menggunakan media tembok sebagai tempat periklanan. Kalo anda punya rumah berlantai 2 dengan sisi kanan dan kiri kosong tanpa jendela dan tetangga sebelah berlantai 1 siap siap saja nih menerima tawaran sebagai lahan iklan.
Penggunaan tembok sebagai ruang iklan belum lama, jauh sebelum hal ini kita mungkin sering melihat ada corat-coret yang tidak jelas. Ini biasanya di lakukan oleh sekelompok anak-anak muda untuk mengepresikan dan membanggakan atau malah menyombongkan mengenai satu kelompoknya yang eksis sebagai genk atau apalah, yang jelas merusak pemandangan.
Kemudian hal ini berlanjut ke Mural, dimana dengan metode ini diapresiasi mengenai karya seni lukis yang ingin di tunjukan dengan media tembok . Anda bisa lihat disudut-sudut kota Yogya utamanya di sekitar Stadion Kridosono, Jembatan Layang Lempuyangan, Janti
Nah gimana nih sekarang yang sudah beralih menjadi tempat beriklan? Ya sah-sah saja sih menggunakan hal itu bener ga?
Sekarang ini banyak tembok tersebut dimanfaatkan sebagai media iklan dengan komposisi visual yang cukup menarik. Apalagi jika bentuk rumah minimalis atau bahkan kalau perlu hanya berupa tembok/dinding kosong pada sisi yang menghadap jalan. Beberapa produk yang sudah memanfaatkan media ini antara lain adalah produk provider penyedia jasa komunikasi telepon, rokok dan beberapa produk lainnya.
Bagi pemilik rumah, tentu saja akan mendapatkan hak sewa atas ruang dinding yang digunakan. Kenyamanan rumah mungkin tetap diperoleh karena bagian dalam rumah sama sekali tidak terpengaruh oleh iklan yang dipajang, , cuma estetika luar gimana tuh?
Bagi pemilik produk, jelas sangat menguntungkan karena akan mendapatkan sarana promosi yang strategis dan dapat menjangkau konsumen yang ditarget berupa pengguna jalan yang lewat daerah tersebut. Bagi agensi periklanan, tentu saja memberikan penghargaan materi atas jasa pembuatan iklan tersebut dengan biaya produksi yang relatif lebih rendah karena tidak harus penyediaan media baliho. Bagi pengguna jalan ? Minimal hiburan untuk pandangan mata, daripada bengong melamun. Apalagi kalau iklan yang disajikan relatif cukup kreatif dan memberi sensasi tersendiri, misal dengan pembuatan gambar yang menghibur dan indah.
Yang masih belum tahu adalah apakah model iklan seperti ini juga dikenai pajak dan perijinan oleh yang berwenang, mengingat lokasi yang digunakan adalah daerah pribadi pemilik tanah atau bangunan, bukan fasilitas umum seperti trotoar atau median jalan.
Silahkan anda jawab kalau tahu, yang penting tidak sara dan saru
Semoga bermanfaat
ia gan lagi musim .. pasang iklan di tempok rumah…
lumayan … dari pada pasang iklan di tv mahal…
iklan di blog mahal ga gan?
kira2 dibayar berapa ya pasang iklan di tembok rumah? hehe, bisa jadi ladang usaha.
bisa di lihat penjelasan mas Widodo dibwh
kalaupun belum ada pajak tentang iklan di tembok tsb, pastilah secepatnya akan dibuat UU ttg perpajakan iklan tembok
maklum pejabat di Endonesa mata duitan :))
Untuk biaya kunjungan kerja mas
Untuk saat ini saya sih belum pernah mendengar ada undang-undang yang mewajibkan pemilik tembok reklame untuk membayar iklan… Tapi seiring makin maraknya hal yang seperti ini bisa saj sebuah daerah mengeluarkan perda mengenai hal ini…
kalo ada uang pasti berlomba bikin perda
setau saya, itu membayar deh mas meski di tembok..
tp ya kurang tau jg..
Setahu saya bayarnya sama yang punya tembok saja, Mas. Tapi kurang tahu juga pastinya.
wah, kalau iklannya seger n unik, pasti oke2 aja dipasangin iklan temboknya 😀
kalo iklan / foto hot biasanya di truk gan
hmm . .cukup menjanjikan kalo punya rumah ditempat startegis heehhe.. /
malahan ada yang nyewain rumah untuk Sutet dapat fee 20jutaan . . lmayankan hehehe..
menurutku uda ga kena pajak,karena anggap aja cat rumah hehe
wah mantef kalo 20 jt ya!
iklan yang berada di tembok luar,atau kalau saya & teman2 lebih sering menyebut outdoor painting,sebenarnya menguntungkan dari kedua belah pihak..
di pihak pemilik rumah tentu saja dapat fee yang lumayan besar,tergantung ukuran sih,dan juga tergantung nego,biasanya plafon bugdet dari biro adv sekitar 120rb/meter/2 ..tapi jika saya dan team bisa nego hingga 40rb/meter/2,berarti yang 80/mtr masuk kantong..ha..ha…tinggal hitung saja berapa luas tembok yang di sewa/kontrak,sebesar itu pula duit yang di terima pemilik rumah/tembok,dan biasanya sih kontrak di hitung pertahun..
kalau mengenai pajak,tetap ada yang namanya pajak,hanya saja pajak di timpakan pada pihak adv,pemilik rumah terima bersih aja…murah kok pajaknya,ngitungnya pajak bukan permeter,tapi per-titik…hanya di kisaran 400rb/tahun…
jadi sekedar saran,bagi teman-teman blogger yang punya tembok luas,manfaatkan sebaik-baiknya,jangan lupa nego harganya..ha..ha…kalau saat ini sih yang paling banyak kasih duit sih provider XL…
bisa belajar nih sama mas Wid untuk hal ini
Itu hitungannya 120rb/m2 per bulan atau per tahun pak?
Kalo per tahun sih kecil banget.. Kalo kita asumsikan punya tembok 6mx5m = 30m2, berarti cuma 3,6 juta per tahun..
Tapi kalo 3,6 juta per bulan, itu baru mantap hehehe..
Tolong konfirmasinya ya..
Thanks..
tembok-tembok baik itu rumah, kantor, yang di-‘branding’ oleh merk tertentu (yang lagi marak merk2 provider ponsel) dapat uang pengganti, tapi tergantung negosiasi juga sih…
Iya kang mas, lumayan juga jadi penghasilan tambahan
setahu saya memang ada duitnya lho iklan-iklan di dinding rumah itu..
iya di jakarta kalau lewat tol jalan layang ke arah ancol, si iklan mural itu tampil di lantai dua rumah-rumah sekitar pinggir jalan layang. Jadi keliatan ketika kita melintas 😀
yang lagi marak iklan provider seluler itu ya pak…tp bagus juga daripada dicoret-coret dgn tulisan ga jelas gitu…setahu saya kalau pada dinding bangunan milik pribadi emg ada duitnya…temen saya yg punya warung kecil di daerah Brosot aja dapet kok dari provider yg catnya biru-biru itu 🙂
bukan iklan pasir besi kan
wah berarti marketing perusahaan2 bianis sudah semakin jeli yah melihat peluang memasang iklan 😀
Sekarang yang paling gencar beriklan di dinding/tembok bagunan adalah Telkomsel dan XL. Kalau masalah pajak, saya juga kurang tahu, kena pajak atau nggak ya? 🙂
Pertamax dulu ;d
Dr. Tarik Farooq